India Luncurkan Standar Pertama untuk Bahan Kontak Makanan Berbasis Kertas untuk Menjamin Keamanan Konsumen
Dalam sebuah langkah penting untuk meningkatkan keamanan pangan, India Biro Standar India (BIS) telah meluncurkan konsultasi publik mengenai standar pertama di negara ini untuk bahan berbasis kertas yang digunakan dalam pengiriman dan penyajian makanan dan minuman. Konsultasi tersebut, yang dibuka hingga 30 Desember 2024, bertujuan untuk menetapkan pedoman yang jelas guna memastikan bahwa kemasan makanan dan bahan yang bersentuhan langsung atau tidak langsung dengan makanan aman untuk dikonsumsi manusia.
Tujuan Standar
Standar ini berfokus pada penetapan batas migrasi zat dari kemasan ke dalam makanan dan minuman. Standar ini mendefinisikan "batas migrasi keseluruhan", yang mengukur jumlah maksimum zat yang tidak mudah menguap, seperti monomer, aditif, dan pigmen, yang dapat larut dari bahan berbasis kertas ke dalam makanan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari paparan bahan kimia berbahaya.
Persyaratan Pengujian
Berdasarkan pedoman yang diusulkan, bahan berbasis kertas yang ditujukan untuk kontak dengan makanan harus lulus uji migrasi menyeluruh, sebagaimana diuraikan dalam Standar India (IS) 9845. Hal ini berlaku untuk kondisi di mana waktu kontak dengan makanan kurang dari 24 jam. Migrasi zat yang tidak mudah menguap dari lapisan bahan tidak boleh melebihi 60 mg/kg dan tidak boleh ada migrasi warna yang terlihat selama pengujian.
Usulan Batasan Migrasi untuk Zat
Standar yang diusulkan menetapkan batas migrasi spesifik untuk berbagai logam berat dan bahan kimia, termasuk:
Nama Zat | Batas Migrasi Spesifik (mg/kg, maks) |
Barium | 1.0 mg / kg |
Kobalt | 0.05 mg / kg |
Tembaga | 5.0 mg/kg |
Besi | 48.0 mg/kg |
Lithium | 0.6 mg/kg |
Mangan | 0.6 mg/kg |
seng | 25.0 mg/kg |
antimony | 0.04 mg/kg |
Bifenil Poliklorinasi (PCB) | 2.0 mg/kg |
asam ftalat | 1.5 mg/kg |
Ruang Lingkup Standar yang Diusulkan
Batasan migrasi akan berlaku untuk bahan yang bersentuhan langsung dengan makanan (FCM) baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk barang-barang seperti bungkus, tas, kantong, kotak karton, piring, baki, cangkir, dan mangkuk yang digunakan untuk penyajian atau pengiriman. Namun, standar baru tidak mencakup bahan yang ditujukan untuk penyimpanan makanan jangka panjang.
Persyaratan Bahan
Standar yang diusulkan memiliki persyaratan material yang ketat untuk produk berbasis kertas. Hanya pulp murni yang diperbolehkan dalam proses pembuatan, dan material harus bebas dari bahan pencerah optik. Material pelapis yang digunakan pada kertas harus berasal dari polimer berbasis bio seperti PLA, PBS atau PHA, atau dibuat dari emulsi berbasis air/pelarut.
Persyaratan Pelabelan
Semua bahan berbasis kertas yang ditujukan untuk makanan atau minuman harus diberi label yang jelas dengan informasi penting, termasuk sumber pembuatan, nomor batch, dan tanggal pembuatan. Selain itu, klaim pengomposan harus didukung oleh nomor registrasi dari Badan Pengendalian Pencemaran Pusat (CPCB), disertai kode QR yang disetujui.
Menuju Bahan Kontak Makanan yang Lebih Aman
Prakarsa BIS ini merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kualitas bahan yang bersentuhan dengan makanan di India, dengan tujuan melindungi konsumen dari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan bahan kimia berbahaya dalam kemasan makanan. Selama periode konsultasi, para pemangku kepentingan didorong untuk memberikan masukan guna membantu menyelesaikan standar penting ini, yang bertujuan untuk memastikan bahwa bahan yang bersentuhan dengan makanan aman, efektif, dan ramah lingkungan.
Untuk rincian lebih lanjut, standar yang diusulkan dapat diakses di sini.
Kami mengakui bahwa informasi di atas telah dikumpulkan dari Biro Standar India.