India mengadakan konsultasi publik mengenai revisi standar pigmen oksida besi untuk cat

Biro Standar India (BIS) meminta komentar hingga 20 April 2024 mengenai revisi ketiga standar pigmen oksida besi yang digunakan dalam cat. Standar (IS 44) pertama kali dirilis pada tahun 1950. 

Rancangan standar diusulkan oleh BIS bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keselamatan serta pembatasan terkait timbal dan logam berat beracun dalam bahan cat. 

Perubahan pada standar yang direvisi:  

Tujuan dari revisi ketiga ini adalah untuk meningkatkan penerimaan dan relevansi produk dengan menjadikannya sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini. Perubahan penting meliputi:  

  1. Klasifikasi bahan telah disusun ulang menjadi kelompok berdasarkan warna, kategori (diwakili sebagai besi (III) oksida), tingkatan berdasarkan residu saringan, jenis berdasarkan kandungan bahan larut dalam air dan total klorida dan sulfat yang larut dalam air (diwakili sebagai Cl- dan sebagainya42- ion), dan kelas berdasarkan asal bahan. Dengan menggantikan tujuh kelas sebelumnya, perubahan ini membuat kriteria tersebut sejalan dengan praktik pasar saat ini.  
  2. Selain itu, persyaratan setiap klasifikasi dan prosedur pengujian terkait telah direvisi. Misalnya, standar baru telah ditambahkan pada pengukuran warna, kekuatan pewarnaan, dan metode pengujian rona kulit.  
  3. Pembatasan telah diberlakukan terhadap timbal dan logam berat beracun untuk mengatasi masalah kesehatan dan keselamatan. 
  4. Terakhir, beberapa revisi dan pembaruan referensi telah dilakukan agar standar yang diperbarui lebih akurat dan relevan. 

Menurut standar yang diusulkan, pigmen oksida besi diklasifikasikan sebagai berikut:  

  • Berdasarkan kelompok tergantung warnanya.  
  • Berdasarkan kategori tergantung pada kandungan besinya, dinyatakan sebagai besi (III) oksida.
  • Berdasarkan jenisnya, bergantung pada kandungan bahan yang larut dalam air dan kandungan total klorida dan sulfat yang larut dalam air, dinyatakan sebagai ion Cl- dan sebagainya42-.
  • Berdasarkan kadarnya tergantung pada residunya pada saringan. 
  • Berdasarkan kelas tergantung asal usulnya. 

Lebih lanjut, menurut rancangan tersebut, zat tersebut tidak boleh mengandung timbal, senyawa timbal, atau campuran keduanya lebih dari 90 ppm. Selain itu, zat-zat berikut, secara terpisah atau dalam kombinasi, dibatasi hingga maksimum 0.1 persen berat: 

  • air raksa
  • senyawa merkuri
  • kadmium
  • arsenik
  • kromium VI
  • antimon
  • dan oksidanya 

Draf tersebut merekomendasikan agar kemasan ditandai atau diberi label dengan informasi berikut: 

  • Nama zat
  • Kelompok, Kategori, Jenis, Kelas dan Kelas zat
  • Sumber pembuatan 
  • Bulan dan tahun pembuatan
  • Tanggal kadaluwarsa/umur simpan/terbaik sebelumnya  
  • Massa bersih suatu zat
  • Nomor batch dan lot 
  • Konten timbal maksimal 
  • Kandungan logam berat yang beracun 
  • Catatan peringatan ('Jauhkan dari jangkauan anak-anak' atau 'Produk ini mungkin berbahaya jika tertelan atau terhirup'). 

Perusahaan  

Biro Standar India (BIS) sedang berkonsultasi mengenai revisi standar pigmen oksida besi yang digunakan dalam cat hingga 20 April 2024 

Kami mengakui bahwa informasi di atas telah dikumpulkan dari BIS.

*Sumber

Terjemahkan »